Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2021

Refleksi Kebermaknaan Paradigma Coaching dalam Suvervisi Akademik

  Pengalaman/materi pembelajaran yang baru saja diperoleh Dalam Konteks pendidikan Coaching berkaitan erat dengan kegiatan Supervisi akademik. Kegiatan ini, dilakukan untuk memastikan  pembelajaran yang berpihak pada murid sebagaimana tertuang dalam standar proses pada Standar Nasional Pendidikan Pasal 12 yaitu: Pelaksanaan pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2) huruf b diselenggarakan dalam suasana belajar yang:  interaktif; inspiratif;  menyenangkan;  menantang;  memotivasi Peserta Didik untuk berpartisipasi aktif; dan  memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik, serta psikologis Peserta Didik.  Pendekatan yang memberdayakan adalah coaching sebagaimana Whitmore (2003) ungkapkan bahwa coaching adalah kunci pembuka potensi seseorang untuk memaksimalkan kinerjanya. Sejalan juga dengan konsep Among KHD. Paradigma coaching dalam supervisi akademik adalah proses kolaborasi, berfokus pada solus

Motivasi dan Kepemimpinan

Syahnaz Haq, 12, 12 , 2021 Ikhlas lebih tinggi daripada ahli ibadah. Kepedulian 1. Empati 2. Peka 3. Cepat tangga 4. Memberi solusi kritis: berfikir kualitas pemikiran, analisa, menilai. Tifikal Bertahan dalam berbagai zaman 1. Empatik 2. Fokus tujuan 3. Setia 4. Diatas rata - rata  tidak bisa berubah digantikan. intuitif kreatid inovatif Feeling Emosi Halangan /resilence Tugas seorang pemimpin yaitu  Menjadi boss disaat darurat; Menjadi leader; disaat setengah santai Menjadi coach ; memberikan kebebasan berfikir dan memilih sendiri. Perhatikan apakah Gaya komunikasi visual, auditori, atau kinestateik Lakukan yang disuka Level emosi 1. Takut, 2 rakus, 3. marah, sombong 4. Menerima 5. Damai  

Inovasi Dan Perubahan

Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, SH.MH. (Deputi Bidang Kajian dan Administrasi Negera) "Semakin Tinggi Kualitas SDM suatu bangsa, semakin sejahtera bangsanya." Masalah: Inovasi telah banyak tetapi tetapi masih belum berdampak. Jadikan kera lebih hebat dalam memanjatjya. Ikan hebat dalam berenangnya. "HAPPY ACCIDENT" dorong kesalahan menjadi berkah. "Dorong kekeliruan atau kebodohan mungkin merupakan kecerdasan baru yang belum dikenal." Urgensi SDM: 1. Watak bangsa; 2. Sd. Cerdas kreatif; 3. Mendorong kemandirian bangsa. 4. Hindari ungkapan jasa "saya" atas suatu hasil kolektif. ungkapkan ini hasil semua. 5. Transformasi terus menerus. 6. Transformasi menerus Jangan pernah berhenti sampai tujuan. Pembangunan SDM Bidang pendidikan: 1 . Penguatan Kepsek 2. Pengeembangan perubahan mind set; 3. Pengembangan kompetensi guru; 4. Penyelenggaraan inklusi di dunia pendidikan.