Refleksi Kebermaknaan Paradigma Coaching dalam Suvervisi Akademik

  Pengalaman/materi pembelajaran yang baru saja diperoleh Dalam Konteks pendidikan Coaching berkaitan erat dengan kegiatan Supervisi akademik. Kegiatan ini, dilakukan untuk memastikan  pembelajaran yang berpihak pada murid sebagaimana tertuang dalam standar proses pada Standar Nasional Pendidikan Pasal 12 yaitu: Pelaksanaan pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2) huruf b diselenggarakan dalam suasana belajar yang:  interaktif; inspiratif;  menyenangkan;  menantang;  memotivasi Peserta Didik untuk berpartisipasi aktif; dan  memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik, serta psikologis Peserta Didik.  Pendekatan yang memberdayakan adalah coaching sebagaimana Whitmore (2003) ungkapkan bahwa coaching adalah kunci pembuka potensi seseorang untuk memaksimalkan kinerjanya. Sejalan juga dengan konsep Among KHD. Paradigma coaching dalam supervisi akademik adalah proses kolaborasi, berfokus pada solus

Motivasi dan Kepemimpinan

Syahnaz Haq, 12, 12 , 2021

Ikhlas lebih tinggi daripada ahli ibadah.

Kepedulian

1. Empati

2. Peka

3. Cepat tangga

4. Memberi solusi


kritis: berfikir kualitas pemikiran, analisa, menilai.


Tifikal Bertahan dalam berbagai zaman

1. Empatik

2. Fokus tujuan

3. Setia

4. Diatas rata - rata 

tidak bisa berubah

digantikan.


intuitif

kreatid inovatif

Feeling

Emosi

Halangan /resilence

Tugas seorang pemimpin yaitu 

Menjadi boss disaat darurat;

Menjadi leader; disaat setengah santai

Menjadi coach ; memberikan kebebasan berfikir dan memilih sendiri.


Perhatikan apakah

Gaya komunikasi visual, auditori, atau kinestateik

Lakukan yang disuka

Level emosi

1. Takut, 2 rakus, 3. marah, sombong 4. Menerima 5. Damai


 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Idiom (Ungkapan Kata) dalam Bahasa Sunda

Refleksi Kebermaknaan Paradigma Coaching dalam Suvervisi Akademik

Sertifikat Guru Penggerak, Kiwari Bakal Loba nu Ngudag!