Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2021

Refleksi Kebermaknaan Paradigma Coaching dalam Suvervisi Akademik

  Pengalaman/materi pembelajaran yang baru saja diperoleh Dalam Konteks pendidikan Coaching berkaitan erat dengan kegiatan Supervisi akademik. Kegiatan ini, dilakukan untuk memastikan  pembelajaran yang berpihak pada murid sebagaimana tertuang dalam standar proses pada Standar Nasional Pendidikan Pasal 12 yaitu: Pelaksanaan pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2) huruf b diselenggarakan dalam suasana belajar yang:  interaktif; inspiratif;  menyenangkan;  menantang;  memotivasi Peserta Didik untuk berpartisipasi aktif; dan  memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik, serta psikologis Peserta Didik.  Pendekatan yang memberdayakan adalah coaching sebagaimana Whitmore (2003) ungkapkan bahwa coaching adalah kunci pembuka potensi seseorang untuk memaksimalkan kinerjanya. Sejalan juga dengan konsep Among KHD. Paradigma coaching dalam supervisi akademik adalah proses kolaborasi, berfokus pada solus

CARA BERI UMPAN BALIK POSITIF

  Memberikan umpan balik (masukan) merupakan harapan bersama menjadi sebuah perubahan baik,  bagi seseorang yang diberi umpan balik. Tak jarang umpan balik malah diberikan menjadi down dan mengganggu perasaan penerima umpan balik. Sehingga berefek kurang baik. Bagiaman cara memberikan umpan baik dan berefek positif.  Berikut beberapa tips memberikan umpan balik yang epektif. 1. Pilih waktu yang tepat 2. Memberikan umpan balik setelah perilaku tersebut baru dilakukan 3. Taruh umpan balik negatif diantara dua umpan balik positif (prinsip sandwich) Misalnya :  "Yang sudah kamu lakukan baik....dan/akan lebih baik lagi  yang bisa kamu tingkatkan adalah....secara keselurhan..baik." "Riko kamu melakukan tugas dengan runut, dan yang bisa ditingkatkan..secara keseluruhan...baik!" 4. Umpan balik harus spesifik dan jelas 5. Perilaku yang diberikan umpan balik harus bisa dikendalikan orang tersebut; 6. Gali hal positif dari dari banyaknya  hal negatif dilakukan; 7. Hindari pers

Harapan Baru Perlindungan Bahasa Daerah Kini Diakses Pemerintah Pusat Melalui Badan Bahasa

Bubarnya  Balai Pengembangan Bahasa Daerah dan Kesenian di Provinsi Jawa barat sekitar tahun 2016, berimbas kepada kegiatan pemeliharaan Bahasa dan Sastra daerah di Jawa Barat. Sehingga Pasanggiri tahunan, yang biasanya dilaksanakan berhenti 4 tahun ke belakang tidak diselenggarakan lagi. Untuk jenjang Sekolah Dasar, SD dan SMP. Sementara di tingkat Pendidikan Menengah masih bisa dilaksanakan karena program dilanjutkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Kegelisahan para guru Pendidikan Dasar kini terjawabkan. Patut disambut dengan gembira. Kegiatan serupa kini diakses langsung oleh lembaga pusat yakni Badan Bahasa. Teknis pelaksanaannya dilaksanakan oleh Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat. dalam rangkaian program "Revitalisas Bahasa Daerah bagi Penutur Muda." Diantara ranngkaian programnya ada kegiatan Pasanggiri/Lomba bagi siswa. Prof. Endang Aminudin Aziz, M.A., Ph.D. (Kepala Badan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa), d alam pertemuan dengan Para Kepala Dinas Pendidika