Refleksi Kebermaknaan Paradigma Coaching dalam Suvervisi Akademik

  Pengalaman/materi pembelajaran yang baru saja diperoleh Dalam Konteks pendidikan Coaching berkaitan erat dengan kegiatan Supervisi akademik. Kegiatan ini, dilakukan untuk memastikan  pembelajaran yang berpihak pada murid sebagaimana tertuang dalam standar proses pada Standar Nasional Pendidikan Pasal 12 yaitu: Pelaksanaan pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2) huruf b diselenggarakan dalam suasana belajar yang:  interaktif; inspiratif;  menyenangkan;  menantang;  memotivasi Peserta Didik untuk berpartisipasi aktif; dan  memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik, serta psikologis Peserta Didik.  Pendekatan yang memberdayakan adalah coaching sebagaimana Whitmore (2003) ungkapkan bahwa coaching adalah kunci pembuka potensi seseorang untuk memaksimalkan kinerjanya. Sejalan juga dengan konsep Among KHD. Paradigma coaching dalam supervisi akademik adalah proses kolaborasi, berfokus pada solus

CARA BERI UMPAN BALIK POSITIF

 

Memberikan umpan balik (masukan) merupakan harapan bersama menjadi sebuah perubahan baik,  bagi seseorang yang diberi umpan balik. Tak jarang umpan balik malah diberikan menjadi down dan mengganggu perasaan penerima umpan balik. Sehingga berefek kurang baik. Bagiaman cara memberikan umpan baik dan berefek positif. 

Berikut beberapa tips memberikan umpan balik yang epektif.

1. Pilih waktu yang tepat

2. Memberikan umpan balik setelah perilaku tersebut baru dilakukan

3. Taruh umpan balik negatif diantara dua umpan balik positif (prinsip sandwich)

Misalnya : 

"Yang sudah kamu lakukan baik....dan/akan lebih baik lagi  yang bisa kamu tingkatkan adalah....secara keselurhan..baik."

"Riko kamu melakukan tugas dengan runut, dan yang bisa ditingkatkan..secara keseluruhan...baik!"

4. Umpan balik harus spesifik dan jelas

5. Perilaku yang diberikan umpan balik harus bisa dikendalikan orang tersebut;

6. Gali hal positif dari dari banyaknya  hal negatif dilakukan;

7. Hindari perspektif pribadi kita ketika memberikan umpan balik;

8. Gunakan kalimat epektif.

Sumber: 

Nara Sumber Program Pendidikan Guru Penggerak : Manyur Ridho

(14 September 2021: Daring Pembekalan Calon Fasilitator Program Pendidikan Guru Penggerak)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Idiom (Ungkapan Kata) dalam Bahasa Sunda

Refleksi Kebermaknaan Paradigma Coaching dalam Suvervisi Akademik

Sertifikat Guru Penggerak, Kiwari Bakal Loba nu Ngudag!