Refleksi Kebermaknaan Paradigma Coaching dalam Suvervisi Akademik

  Pengalaman/materi pembelajaran yang baru saja diperoleh Dalam Konteks pendidikan Coaching berkaitan erat dengan kegiatan Supervisi akademik. Kegiatan ini, dilakukan untuk memastikan  pembelajaran yang berpihak pada murid sebagaimana tertuang dalam standar proses pada Standar Nasional Pendidikan Pasal 12 yaitu: Pelaksanaan pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2) huruf b diselenggarakan dalam suasana belajar yang:  interaktif; inspiratif;  menyenangkan;  menantang;  memotivasi Peserta Didik untuk berpartisipasi aktif; dan  memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik, serta psikologis Peserta Didik.  Pendekatan yang memberdayakan adalah coaching sebagaimana Whitmore (2003) ungkapkan bahwa coaching adalah kunci pembuka potensi seseorang untuk memaksimalkan kinerjanya. Sejalan juga dengan konsep Among KHD. Paradigma coaching dalam supervisi akademik adalah proses kolaborasi, berfokus pada solus

Harapan Baru Perlindungan Bahasa Daerah Kini Diakses Pemerintah Pusat Melalui Badan Bahasa

Bubarnya  Balai Pengembangan Bahasa Daerah dan Kesenian di Provinsi Jawa barat sekitar tahun 2016, berimbas kepada kegiatan pemeliharaan Bahasa dan Sastra daerah di Jawa Barat. Sehingga Pasanggiri tahunan, yang biasanya dilaksanakan berhenti 4 tahun ke belakang tidak diselenggarakan lagi. Untuk jenjang Sekolah Dasar, SD dan SMP. Sementara di tingkat Pendidikan Menengah masih bisa dilaksanakan karena program dilanjutkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

Kegelisahan para guru Pendidikan Dasar kini terjawabkan. Patut disambut dengan gembira. Kegiatan serupa kini diakses langsung oleh lembaga pusat yakni Badan Bahasa. Teknis pelaksanaannya dilaksanakan oleh Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat. dalam rangkaian program "Revitalisas Bahasa Daerah bagi Penutur Muda." Diantara ranngkaian programnya ada kegiatan Pasanggiri/Lomba bagi siswa.

Prof. Endang Aminudin Aziz, M.A., Ph.D. (Kepala Badan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa), dalam pertemuan dengan Para Kepala Dinas Pendidikan se-Jabar, para pakar budaya, akademisi, praktisi, dan para ketua komunitas guru bahasa Daerah se Jawa Barat,  7 - 9 September 2021 di Hotel Grand Sunshine Soreang Bandung mengungkapkan.

Dalam 5 tahun terakhir, 2 juta penutur bahasa Daerah berkurang. Penting adanya upaya pemerintah yang bisa melindungi dan mengembangkan bahasa Daerah. Badan Bahasa menyatakannya dalam sebuah program "Revitalisasi Bahasa Daerah Bagi Para Penutur Muda."

Program Pasanggiri bagian dari rangkaian program ini. Dengan 3 Provinsi  yang menjadi model pertama yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Sulawesi Utara. Tahun selanjutnya akan dikembangkan di lebih banyak provinsi di Indonesia. Oleh karena itu beliau mengharapkan kegiatan di Jawa Barat harus berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan.

Beliu juga mengungkapkan bahwa Kegiatan Pasanggiri/Lomba bukan tujuan utama, hanya sebuah reward bagi guru dan siswa yang telah berproses ikut serta dalam kegiatan perlindungan Bahasa daerah. Diharapkan rangkaian kegiatan ini muncul karya-karya siswa yang di dokumentasikan dan menjadi bahan literasi di sekolah. Dari sebuah kegiatan Pasanggiri berkembang ke literasi. Berujung pada pemertahanan bahasa Daerah.

Alur Program:

1. Penyusunan Juklak Juknis Pasanggiri/Festival peserta hadir Ketua MGMP Bahasa Sunda se-Jawa barat, Para Pakar Budaya, Kepala Dinas Pendidikan se-Jawa Barat (7-9 September 2021).

2. Pelatihan Guru Master  yang akan dilaksanakan 14-17 September 2021 di Sunshine Soreang Bandung. Terdiri dari 2 perwakilan guru Bahasa Sunda SMP, 2 guru SD, dan 1 orang pengawas dari tiap kabupaten Kota.

3. Pelatihan Guru di tingkat Kabupaten/ Kota Oleh Trainer (Master Teacher) yang usdah dilatih oleh Balai Bahasa. Diharapkan dilaksanakan oleh Pemda Kabupaten dan Kota.

4. Festival/Lomba di tingkat Kabupaten (diharapkan dilaksanakan oleh pemda Kabupaten dan Kota)

5. Festival/Lomba di Tingkat Provinsi Jawa Barat (Oktober-Desember 2021) di selenggarakan oleh Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat.

Festival/Lomba meliputi bidang lomba:

1. Borangan (Ngabodor Sorangan)

2. Maca Sajak

3. Pidato (Biantara)

4. Ngadongeng

5. Maca Nulis Aksara Sunda

6. Nulis Carpon (Cerpen)

7. Nembang Pupuh

Sasaran program adalah penutur muda (remaja).

Masing-masing lomba untuk siswa putera dan puteri, kecuali Lomba Borangan untuk Guru.

Untuk tingkat provinsi hadiah Berupa Piala, piagam dan uang pembinaan  untuk juara 1,2, 3 juga harapan 1,2, dan 3.

Penjelasan lain diampaikan oleh kepala badan sebagai berikut:

Kegiatan harus berimbas langsung terhadap perkembangan rasa simpati "penutur muda" untuk menggunakan bahasa daerah. Terlihat dan terdengar booming kegiatannya. 

Penutur muda haru dilatih menulis dalam bahasa daerahnya.

Pasanggiri diharapkan memunculkan karya siswa kemudian bisa dipakai lagi dalam pembelajaran di sekolah

kegiatan merupakan bagian dari 4 program utama Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, yakini:

1. Program Literasi

2. BIPA

3. Perlindungan Bahasa dan sastra

4. Penerjemahan

5. Balai bahasa di tiap Provinsi mampu memunculkan minimal 25 karya berbahasa daerah kemudian untuk di transliterasi ke dalam bahasa Indonesia.

Strategi perlindungan meliputi

Pelibatan pemerintah pusat, pemda, para pakar, komunitas, juga perorangan, keluarga, lembaga pendidikan dan masyarakat sebagai pemilik bahasa.

Prinsip Perlindungan bahasa daerah

Melindungi, mengembangkan, mengawal, kemudian melanjutkan terus menerus kegiatan.

Indikator keberhasilan diantaranya:

1. Berapa banyak you tube, TV, Radio, cetak juga digital lainnya mengeksplorasi bahasa daerah, 

2. Berapa banyak penutur muda mengunakan bahasa daerah dalam pergaulannya.

Pada kesempatan itu beliau mengharapkan Jawa Barat berhasil dan sukses dalam kegiatan ini. Karena menjadi model dalam pengembangan kegiatan yang sama di provinsi lainnya, di Indonesia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Idiom (Ungkapan Kata) dalam Bahasa Sunda

Refleksi Kebermaknaan Paradigma Coaching dalam Suvervisi Akademik

Sertifikat Guru Penggerak, Kiwari Bakal Loba nu Ngudag!