Pembelajaran Sastra Daerah Pupuh Durma dan Pupuh Mijil
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Di kesempatan belajar kali ini kita akan membahas pupuh durma dan pupuh mijil.
Namun sebelum membahas lebih lanjut, mari kita simak dulu video tayangan pupuh durma berikut ini!
Sudah disimak ya videonya. Baik kita lanjut ya!
Kebanyakan orang akan menyimpulkan ini sebuah lagu. Namun dalam tradisi sastra Sunda ini digolongkan kedalam puisi terikat. Tradisi Sunda mempertunjukan jenis sastra puisi ini dengan cara dinyanyikan. Tidak dibacakan layaknya membaca sebuah sajak. Mungkin lebih tepatnya sebuah sajak/puisi yang dimusikalisasi.Lalu kenapa pula termasuk puisi terikat?
1) Moal ngejat sanajan ukur satapak (12-a)
2) Geus dipasti ku jangji (7-i)
3) Mun tacan laksana (6-a)
4) Numpes musuh sarakah (7-a)
5) Henteu niat seja balik (8-i)
6) Najan palastra (5-a)
Coba kita perhatikan bersama, ada tujuh baris kalimat dalam satu baitnya. Di setiap akhir kalimat memakai kode ( ). Baris ke satu sampai ke tujuh 12; 7; 6; 7; 8; 5; dan 7. Nah itu adalah jumlah suku kata tiap baris kalimat. Coba kita hitung bareng bareng yuk! Benar kan? Sama ya jumalahnya.
Nah sekarag mari kita cermati lagi. Dari baris kesatu sampai ketujuh di kasih lambang huruf vokal yang susunannya a; i; a; a; i; a; i. Yang dicetak tebak menunjukan suku kata terakhir tiap baris. Dalam setiap suku kata akhir tiap baris itu terselip huruf vokal. Coba kita amati di baris pertama suku kata akhir huruf vokalnya a. Baris kedua suku kata akhir terdapat vokal i, baris ketiga suku kata akhir nya ada vokal a. Baris keempat suku kata akhir mengandung vokal a. Baris kelima suku kata akhirnya i. Baris keenam suku kata akhirnya ada vokal a; Dan baris kata terakhir ke tujuh ada vokal i.
Nah, jumlah baris kalimatnya yang ada tujuh, ada pola jumlah suku katanya. ada pula pola vokal dalam suku kata akhir tiap baris. Itulah makanya pupuh durma, tergolong puisi terikat.
Dan bukan hanya itu, ada satu hal penting lagi. Pupuh durma ini macho lho. Cocok di tampilkan oleh laki laki, karena menggambarkan sikap/keadan/watak semangat atau marah.
Supaya kita lebih memahaminya lagi, baiklah ini lho artinya teks pupuh durma dalam bahasa Indonesia.
DurmaJika belum tercapai tujuan
menumpas musuh yang berjiwa serakah
Tak kan pernah pulang
Dapat disimpulkan dari arti pupuh durma diatas, puisi ini menggambarkan jiwa semangat, marah, setia, berani, dan pantang mundur.
Dalam konteks sekarang yang sedang musim pandemi. Tentu kontekstual pupuh ini, tetapi sikap berani, pantang mundur dan setia-lah yang harus kita praktikan.
Misalnya:
- Sikap berani dan pantang mundur untuk terus belajar walapun di rumah saja.
- Setia mengerjakan tugas-tugas dan kegiatan dari guru.
- pantang mundur juga untuk membantu orang tua di rumah.
Lain arék sombong (6-o)
Tapi niat dina jero haté (10-é)
Hayang nyangking élmuning sajati (10-i)
Babakti ka nagri (6-i)
- Terikat oleh jumlah baris dalam satu baitnya (baris namanya: padalisan)
- Terikat oleh jumlah suku kata dalam tiap barisnya (guru wilangan: namanya))
- Terikat oleh vokal terkahir dalam suku kata terakhir tiap baris. (guru lagu: namanya)
- Terikat pula oleh watak/keadaan/sifat yang harus digambarkan dalam teks puisinya.
Ingin terbang layaknya burung Garuda
bukan untuk menyombongkan diri
tetapi bertujuan
Ingin menggapai sejatinya ilmu
supaya bisa berbakti
- keagungan
- kekuatan
- kejayaan
Semoga kalian sudah memahaminya, asik kan belajar sastra tradisi. Ini membuktikan kalau orang tua jaman dahulu pinter-pinter bikin karya, yang syarat akan pesan moral di dalamnya.
Selamat belajar di rumah! menjelang PTS semester ini.
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar